Kamis, 25 Juni 2015

Manusia dan Harapan

Pengertian Harapan
            Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai, memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh :
Fatih seorang mahasiswa universitas terbuka, dia belajar sangat rajin dengan harapan pada saat nantinya sewaktu ujian semester dia memperoleh nilai A.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan, yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Terkait dengan kebutuhan manusia tersebut, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam atau disebut juga lima harapan manusia, yaitu :
1) Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2) Harapan untuk memperoleh keamanan
3) Hak untuk mencintai dan dicintai
4) Harapan diterima lingkungan
5) Harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat mau pun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain.
 Harapan sebagai fenomena Nasional
Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimana pun berada, mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality , menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan, keinginan, serta emossi seseorang.
Kebutuhan individu dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :
1) Kebutuhan organik individu
a) kebutuhan individu bernilai positive
b) kebutuhan individu bernilai negative
2) Kebutuhan psikologi individu
a) kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif

Pengertian Kepercayaan
            Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu kebenaran. Kepercayaan ialah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran menurut Peodjawiyatna adalah merupakan cita – cita orang yang tahu, dalam hal ini kebenaran merupakan kebenaran logis, sehingga manusia selalu memilih sebelum melakukan tindakan apakah tindakan ini salah atau benar menurut keyakinannya.
Dalam bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui (kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian antara putusan dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu :
• Orang yang mengutarakan putusan keliru
• Orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu kepercayaan dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
• Kepercayaan pada pemerintah
• Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan dan manusia harus bertakwa pada Tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa Tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran yang mutlak.

Nilai – nilai Budaya sebagai Tolak Ukur Harapan
      Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi :

1. Nilai perjuangan dan semangat pengorbanan
yaitu, nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan, dll.
2. Nilai ke rumah tanggaan
yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga.
3. Nilai kemandirian kaum wanita
yaitu, nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.

Contoh Harapan dalam Kehidupan

Harapan muncul ketika adanya sebuah jalan yang pasti yang diyakini oleh seseorang.
Harapan merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang karena tanpa adanya harapan maka sama saja manusia itu berhenti untuk berpikir dan mencari karena jika kita berharap kita pasti mulai berpikir dan mencari.harapan ada ketika kita menyadari hal tersebut bisa diraih.

Sebagai contoh saya sebagai mahasiswa. Harapan yang yang ada pada diri saya adalah mendapatkan IPK terbaik dan dapat lulus tepat waktu. Hal tersebut juga yang di harapkan oleh orang tua saya agar saya dapat lulus tepat waktu. Harapan tersebut dapat terwujud dengan adanya niat dalam diri untuk melakukan kewajiban saya sebagai mahasiswa.

Harapan tersebut dapat tidak terwujud jika kita tidak mengerjakannya dengan sungguh-sungguh serta tidak dengan niat yang baik. Kebanyakan dari mahasiswa putus asa setelah menghadapi suatu masalah, terkadang mahasiswa menjadi malas.


Terwujudnya harapan tersebut dapat menjadi sebuah kunci sukses untuk kedepannya. Sebuah harapan dapat terwujud dengan bagaimana kita menjalaninya dan niat yang sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Sumber :
Buku Ilmu Budaya Dasar, Seri Diklat, Universitas Gunadarma  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar